Pages

Sunday, June 26, 2011

Sayonara Jerawat Batu!

Walaupun tidak membahayakan, jerawat merupakan musuh kulit nomor satu yang sangat mengganggu penampilan. Menurut penelitian, wanita lebih rentan berjerawat dibandingkan pria di usia muda, karena pengaruhi efek hormonal. Saatnya untuk mengenal dan menangani secara tuntas jerawat batu dengan benar sebelum menjadi parah.

Ada tiga tipe jerawat yang diurutkan berdasarkan stadiumnya:
• Komedo, yaitu penyumbatan pori kulit yang disebabkan oleh produksi kelenjar minyak yang berlebih, dan penumpukan sel kulit mati yang menutupi permukaan kulit hingga permukaan kulit wajah terasa kasar dan tidak merata.

• Jerawat biasa, terjadi karena pori yang tersumbat terinfeksi bakteri. Biasanya, jerawat jenis ini berukuran kecil dan ‘bermata’. Bakteri penyebab jerawat bisa terdapat di permukaan kulit, alat make up, maupun jari tangan. Bahkan, stres dan hormon juga ber-potensi menjadi pemicu.

• Cystic acne, lebih populer dengan sebutan jerawat batu. Ukur-annya relatif besar dan tidak ‘bermata’, sehingga membentuk benjolan besar yang meradang, biasanya menyebar di wajah dan merusak kulit.

Jerawat tak bermata
Dalam bahasa kedokteran, jerawat batu disebut milium, terlihat seperti benjolan di permukaan kulit yang meradang dan tidak ‘bermata’. Milium merupakan kista epidermal ukuran kecil, yang jika tidak dikeluarkan, akan merusak tekstur kulit. Siapa pun bisa terkena jerawat batu, mulai dari remaja hingga dewasa.

Gaya hidup dan faktor keturunan menjadi salah satu penyebab. Pemicu lainnya adalah jenis kulit yang sangat berminyak (akibat hormonal, diet tinggi lemak dan karbohidrat, udara panas), kulit mudah ber-keringat, regenerasi sel kulit yang lambat (biasanya terjadi pada usia dewasa, pelepasan kulit mati tidak sempurna), banyak terpapar sinar matahari, pemakaian alat kosmetik, dan mengonsumsi ma-kanan pedas yang menyebabkan penyumbatan kelenjar sebacea (minyak) kulit.

Jika jumlah jerawat makin menyebar banyak dan membesar, produksi minyak di wajah mulai mengganggu disertai rasa ga-tal pada jerawat. Jangan coba-coba menangani sendiri, segera konsultasikan ke dokter. Dokter biasanya akan memberikan pembersih untuk kulit berminyak, obat yang mereduksi produksi minyak kulit, tabir surya, dan krim malam.

Electrocauterisasi
Penanganan jerawat batu secara profesional difokuskan pada tiga tahapan, yaitu: mengurangi produksi sebum atau minyak berlebih, mengurangi penumpukan sel kulit mati, dan mengendalikan radang akibat bakteri. Salah satu cara menghilangkan jerawat batu adalah electrocauterisasi, yaitu mengeluarkan milium menggunakan jarum panas atau alat cauter.
1. Setelah wajah selesai dibersihkan menggunakan produk sesuai dengan jenis kulit, bagian yang berjerawat diolesi krim anestesi atau krim pengebal kulit. Kemudian didiamkan selama 30-45 menit.
2. Kulit wajah yang kebal dibersihkan dari sisa krim. Permukaan kulit yang berjerawat batu dilubangi menggunakan alat cauter berupa jarum panas, yang berguna untuk membuka
‘jalur keluar’.
3. Setelah ‘dinding’ jerawat terbuka, milium dikeluarkan dengan mudah menggunakan alat pencet jerawat.
4. Untuk mencegah infeksi, kulit wajah diolesi krim antibiotika setelahnya selama beberapa hari.

[Dari femina 12 / 2008]

No comments:

Post a Comment